Tiap umat yang diciptkan oleh Allah Swt. memiliki ciri dan karakteristik tersendiri. Demikian juga dengan muslim yang berbeda dengan umat lain yang pernah diciptakan oleh Allah Swt. Terdapat langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menjaga identitas seorang muslim,
Identitas Seorang Muslim
Natsir bin Muhammad abu Laits As-Samarqandi dalam kitabnya Tanbihul Ghaafiliin menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 7 indikator sebagai identitas seorang muslim, yaitu :
Pertama, seorang muslim hendaknya memulai segala aktivitasnya dengan bacaan basamalah, yaitu bismillahirrahmaanirrahiim.
Kedua, mengucapkan hamdalah setelah menyelesaikan satu pekerjaan, yaitu dengan bacaan alhamdulillahirabbil’alamin
Ketiga, membaca istighfar (memohon ampun). Manusia merupakan makhluk yang tidak pernah luput dari khilaf, maka istighfar merupakan sarana untuk menghapus dosa-dosa kecil kita yang kita lakukan. Yaitu dengan bacaan astaghfirullaahal’azhiim
Keempat, mengucapakan insya Allah ketika hendak mengambil satu keputusan atau membuat suatu janji. Namun demikian kalimat Insya Allah bukanlah sebuah sarana untuk membatalkan janji, lebih dari itu, kalimat insya Allah merupakan janji kita untuk sepenuh daya dan upaya menunaikan janji tersebut. Meski pun pada akhirnya semuanya kembali pada kehendak dan ketentuan Allah Swt.
Kelima, mengucapkan laa haula walaa kuwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adzim yang dilandasi dengan rasa tawakal kepada Allah Swt.
Keenam, senantiasa berdzikir dan mengingat Allah Swt. di manapun dia berada serta dalam keadaan bagaimanapun.
Ketujuh, senantiasa ingat bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi, semuanya milik Allah Swt dan akan kembali pada Allah Swt.
Lalu, siapakah yang dapat disebut sebagai seorang muslim dan bagaimanakah muslim itu harus menjaga identitasnya? Muslim sendiri dapat berarti penganut atau umat beragama Islam, arti yang lebih luas adalah orang orang yang menyerahkan diri pada aturan dan hukum hukum Allah Swt. Islam sendiri berasal dari bahasa arab yang berarti selamat atau berserah diri kepada Allah Swt. dan merupakan agama yang mengimani satu tuhan (monotheisme).
Tiap umat yang diciptkan oleh Allah Swt. memiliki ciri dan karakteristik tersendiri. Demikian juga dengan muslim yang berbeda dengan umat lain yang pernah diciptakan oleh Allah Swt. Terdapat langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menjaga identitas seorang muslim, yaitu:
• Menerima Islam seutuhnya
Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 208:
“Hai orang orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam agama Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan sesunggunya syethan itu musuh yang nyata.” (Q.S. Al-Baqarah: 208)
Demikianlah perintah Allah Swt. dalam firman di atas memberikan satu indikasi bahwa orang yang beriman haruslah menerima ajaran Islam secara keseluruhan yang juga berarti Islam secra utuh. Keseluruhan dalam arti tidak ada satu pun dari ajaran yang dibawa oleh Nabi itu kita tingglakan atau kita jalankan sebagian sedangkan yang sebagian lagi kita tinggalkan, dalam menjalankan rukun Islam misalnya, kita menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan sedangkan pada hari hari biasa kita dengan mudahnya meninggalkan ibadah shalat.
Menerima Islam seluruhnya pun berarti mengamalkan dalam kehidupan sehari- hari pelajaran yang didapat dari Al-Qur’an maupun hadits Nabi. Dua dasar penting dari Islam sendiri adalah meng-Esa-kan Allah Swt. sebagai satu-satunya Tuhan yang menjadi penguasa seluruh alam serta mengakui Nabi Muhammad saw. sebagai pembawa risalah. Hal ini menjadi identitas muslim yang berbeda dengan umat lain seperti Bani Israil yag dilaknat oleh Allah Swt. karena keingkaran terhadap ajaran tauhid, seperti telah difirmankan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 83:
“Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu) janganlah kamu menyembah selain Allah Swt, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, kemudian kamu tidak memenuhi janji itu kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu selalu berpaling.” (Q.S. Al-Baqarah: 83).
Dikutip dari: http://www.lazuardibirru.org/?show=tahukah&id=352
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
You can give only good comments to what interest you